Teknik Mortalitas
A.
Kegunaan Indikator Mortalitas
1. Menyediakan informasi penting dalam status kesehatan masyarakat.
2. Studi kependudukan.
3. Untuk memonitor kebijakan
pemerintah dalam bidang kesehatan.
4. Untuk mengestimasi
potensi kehidupan mendatang.
5. Untuk menginvestigasi penyebab kematian (cause of death).
6. Prevalensi wabah/penyakit
7. Untuk mengetahui pengaruh
lingkungan terhadap kematian dan cara untuk menghindari infeksi penyakit
B.
Deferensiasi Mortalitas
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Jenis pekerjaan
4. Lokasi wilayah/daerah tempat tinggal
5. Kelas sosial
6. Suku bangsa
Hal yang harus diperhatikan dalam tekhnik
mortalitas adalah:
1. Peristiwa/event yang
terjadi setiap saat pada setiap penduduk
2. Kurun waktu, umur atau
lamanya hidup
3. Waktu kejadian kematian
(kapan terjadi kematian)
C.
Konsep/Definisi
Definisi kematian WHO :
suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang
bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Kelahiran dibedakan menjadi:
1. Lahir Hidup (live birth)
Lahir hidup (live
birth) yaitu peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara
lengkap tanpa memandang lamanya kehamilan dan setelah perpisahan tersebut
terjadi; hasil konsepsi bernafas dan mempunyai tanda-tanda hidup lainnya,
seperti denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan-gerakan otot, tanpa
memandang apakah tali pusat sudah dipotong atau belum.
2. Lahir Mati (fetal death)
Lahir Mati (fetal
death) yaitu peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari hasil
konsepsi sebelum hasil konsepsi tersebut dikeluarkan dari rahim ibunya.
Khusus untuk bayi
dibedakan menjadi:
a) Fetal Death atau lahir mati, yaitu
bayi meninggal di dalam kandungan atau lahir dalam kedaan meninggal.
Lahir mati (fetal death) dibedakan menjadi:
1)
Stillbirth (late fetal death) yaitu kematian yang
terjadi pada janin yang berusia 28 minggu atau lebih
2)
Aborsi, yaitu kematian janin yang terjadi pada kehamilan
sebelum 28 minggu. Ada 2 macam aborsi: spontaneous dan induced
b) Infant Mortality atau kematian bayi,
yaitu bayi lahir hidup
yang meninggal sebelum berumur satu tahun.
Infant mortality dibedakan menjadi:
1)
Perinatal
mortality adalah kematian yang terjadi pada bayi
meninggal sebelum berusia satu minggu. Secara teori perinatal mortality terdiri
dari stillbirth ditambah dengan kematian bayi yang meninggal sebelum
berusia satu minggu.
2)
Neonatal
mortality adalah kematian yang terjadi pada bayi sebelum
berumur 28 hari.
3)
Post-neonatal
mortality adalah kematian yang terjadi pada bayi
yang berumur antara 28 hari sampai sebelum satu tahun.
D.
Sumber Data
Data-data
yang dapat digunakan untuk menghitung parameter mortalitas:
1. Sensus Penduduk
2. Survei kependudukan, seperti Susenas, Supas,
SDKI
3. Registrasi Penduduk
E.
Indikator Mortalitas
1. Angka Kematian Kasar/Crude Death Rate (CDR)
Angka Kematian Kasar (AKK)/CDR adalah besarnya
kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk
Rumus
:
Dimana
:
CDR
=Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar)
D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu
P = Jumlah
Penduduk pada pertengahan tahun tertentu
K = Bilangan konstan
1000
Berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk
pada suatu tahun yang bersangkutan serta menghitung pertumbuhan penduduk
alamiah (CDR-CBR).
Keterbatasan:
a) Ukuran ini dianggap kasar karena tidak
memperhitungkan struktur umur penduduk
b) Seringkali penghitungan CDR masih underestimate
2. Angka Kematian Menurut Umur /Age-Specific Death Rates
(ASDR)
Angka kematian
menurut umur adalah banyaknya
kematian pada kelompok umur tertentu per 1000 penduduk dalam kelompok umur yang
sama.
Rumus
:
Dimana
:
ASDRi
=ASDR pada kelompok umur i
Di = Jumlah
kematian (death) pada tahun tertentu pada kelompok umur i
Pi = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun
tertentu pada kelompok umur i
K = Bilangan konstan
1000
ASDR lebih baik dan rinci dibanding CDR karena
melihat kematian pada kelompok umur tertentu.
ASDR dapat dibandingkan antar wilayah,
terutama pada umur-umur tertentu yang menjadi isu.
3. Angka Kematian Bayi/Infant Mortality Rate (IMR)
Angka kematian bayi adalah banyaknya
kematian bayi usia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
Kematian bayi yang
digunakan untuk menghitung IMR adalah kematian bayi yang terjadi antara saat
setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun, bayi
yang lahir harus dalam keadaan hidup.
IMR atau angka kematian bayi merupakan
indikator yang penting untuk mencerminkan keadaan derajat kesehatan di suatu
masyarakat.
Rumus IMR:
Dimana:
IMR
= Angka Kematian Bayi (AKB)
D0
= Jumlah kematian bayi (berumur kurang dari satu tahun) pada tahun tertentu di
daerah tertentu
B = Jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu
di daerah tertentu
K = Bilangan
konstan 1000
4. Neonatal dan Post-neonatal Mortality Rates
Angka Kematian
Neo-natal: kematian yang terjadi sebelum bayi
berumur satu bulan atau 28 hari, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun
tertentu.
Rumus:
Dimana:
D0-<1bl
= Jumlah kematian bayi (berumur kurang dari satu bulan) pada tahun tertentu di
daerah tertentu
B = Jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu
di daerah tertentu
K = Bilangan konstan 1000
Angka Kematian
Post-neonatal adalah kematian yang terjadi pada
bayi yang berumur antara 1 bulan sampai dengan kurang 1 tahun per 1000
kelahiran hidup pada satu tahun tertentu.
Rumus:
Dimana:
D1 bulan-<1tahun = Jumlah kematian bayi (berumur
antara satu bulan hingga kurang dari satu tahun) pada tahun tertentu
di daerah tertentu.
B =
Jumlah kelahiran hidup pada tahun tertentu di daerah tertentu.
K =
Bilangan konstan 1000.
Data hasil Sensus Penduduk tidak dapat digunakan untuk menghitung angka
kematian neo-natal dan angka kematian post neo-natal. Karena
informasi mengenai kematian anak menurut umur dalam bulan tidak ada.
5. Angka Kematian Anak dan Balita/Child and Under Five Mortality
Rate (CMR dan U5MR)
Angka Kematian Anak atau Child Mortality Rate
(CMR) adalah jumlah kematian anak berusia 1-4 tahun selama satu tahun tertentu
per 1000 anak umur yang sama
Rumus:
Dimana:
D 1-4
tahun = Jumlah kematian anak berusia satu sampai empat tahun pada tahun
tertentu di daerah tertentu
P 1-4
tahun = Jumlah Penduduk berusia
antara satu sampai empat tahun pada pertengahan tahun tertentu di daerah
tertentu
K =
Bilangan konstan 1000
Angka Kematian
Balita atau Under Five Mortality Rate (U5MR) adalah jumlah kematian anak
berusia 0-4 tahun selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada
pertengahan tahun itu
Rumus:
Dimana:
U5MR = Angka kematian balita
D
0-4 tahun= Jumlah kematian anak berusia nol sampai empat tahun pada
tahun tertentu di daerah tertentu
P
0-4 tahun= Jumlah Penduduk berusia antara nol sampai empat tahun
pada pertengahan tahun tertentu di daerah tertentu
K
= Bilangan konstan 1000
6. Angka
Harapan Hidup
Angka Harapan Hidup (AHH) adalah: perkiraan
rata-rata tambahan umur seseorang yang diharapkan dapat terus hidup. Ukuran
yang umum digunakan adalah angka harapan hidup saat lahir (e0) yang
mencerminkan kondisi kesehatan pada saat itu.
AHH berhubungan erat dengan
angka kematian bayi. Secara teoritis menurunnya angka kematian bayi, akan
menyebabkan meningkatnya angka harapan hidup.
AHH juga merupakan
indikator yang mencerminkan derajat kesehatan suatu masyarakat. AHH dapat dihitung dengan cara tidak langsung,
dengan menggunakan program komputer Micro Computer Program for Demographic
Analysis (MCPDA) atau Mortpak.
7. Angka Kematian Ibu/Maternal Mortality Rate (MMR)
Kematian maternal atau kematian ibu menurut WHO (2000)
adalah kematian perempuan ketika hamil
atau dalam 42 hari setelah terminasi kehamilan (melahirkan/keguguran/aborsi)
yang disebabkan oleh hal-hal terkait dengan kehamilan atau pemeliharaannya.
Indikator kematian ibu bermanfaat untuk pengembangan
program :
1. Peningkatan kesehatan
reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas
risiko tinggi (making pregnancy safer),
2. Program peningkatan
jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan,
3. Penyiapan sistim rujukan dalam penanganan
komplikasi kehamilan,
4. Penyiapan keluarga dan
suami siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk
mengurangi Angka Kematian Ibu dan meningkatkan derajat kesehatan reproduksi
Terdapat
dua indikator untuk mengukur kematian ibu, yaitu:
1. Angka Kematian Maternal/Maternal
Mortality Rate
Yang dimaksud jumlah
perempuan umur 15-49 tahun adalah person years lived exposed to risk
yaitu jumlah orang yang mempunyai risiko mengalami kematian karena
kehamilan/kelahiran (sesuai definisi kematian ibu).
Angka Kematian Ibu
menunjukkan frekuensi perempuan usia produktif yang terekspos resiko mati
akibat kehamilan/kelahiran.
2. Rasio Kematian Maternal/
Maternal Mortality Ratio
Jumlah kematian ibu yang
dimaksud adalah kematian perempuan yang disebabkan karena kehamilan, persalinan
atau keguguran atau aborsi sampai 42 hari setelah melahirkan/keguguran/aborsi
di daerah tertentu.
Jumlah kelahiran hidup
adalah banyaknya bayi yang lahir dalam keadaan hidup di daerah tertentu.
Contoh soal:
1. Di kecamatan X pada tahun 1990
jumlah bayi yang lahir ada 25.000jiwa dan bayi yang mati ada 2000 jiwa. Berapa
IMRnya?
Jawab: IMR= 2000/25000 x 1000 = 80
Artinya setiap 1000 bayi yang lahir, yang mati
80 orang.
2. Pada pertengahan tahun 1990 jumlah
penduduk dikecamatan X sebanyak 10.000 jiwa dan jumlah penduduk yang mati ada
500 orang. Berapa moralitasnya?
Jawab: CDR= 500/10.000 x 1000 = 50
Artinya setiap 1000 orang dalam 1 tahun jumlah
penduduk yang mati 50 orang.
3. Pada pertengahan tahun 1990 di kota
X jumlah penduduk yang berumur 10-14 tahun berjumlah 50.000 orang. Jumlah
kematian penduduk yang berumur 10-14 tahun 3000 orang. Berapa ASDR umur 10-14
tahun?
Jawab:
ASDR (10-14) = 3000/50000 x 1000 = 60
Artinya setiap 1000 penduduk umur 10-14 tahun
dalam 1 tahun, jumlah penduduk yang meninggal sebanyak 60 orang.
0 Komentar