Terdapat banyak cara untuk
mengukur kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi/perusahaan baik besar
maupun kecil diantaranya :
(1)Rating Scale
a.
Minnesota Satisfaction Questionare (MSQ)
adalah suatu instrumen atau alat pengukur kepuasan kerja yang dirancang
demikian rupa yang di dalamnya memuat secara rinci unsur-unsur yang
terkategorikan dalam unsur kepuasan dan unsur ketidakpuasan. Skala MSQ mengukur
berbagai aspek pekerjaan yang dirasakan sangat memuaskan, tidak dapat
memutuskan, tidak memuaskan dan sangat tidak memuaska. Contoh kuesioner :
Keterangan : STP :
Sangat Tidak Puas
TP : Tidak Puas
N : Netral
P :Puas
SP :Sangat Puas
b.
Job descriptive index. adalah suatu instrumen pengukur kepuasan kerja yang dikembangkan oleh
Kendall, dan Hulin. Dengan instrumen ini dapat diketahui secara luas
bagaimana sikap karyawan terhadap komponen-komponen dari pekerjaan itu.
Variabel yang diukur adalah pekerjaan itu sendiri, gaji, kesempatan promosi,
supervisi dan mitra kerja.
c.
Porter Need Satisfaction Questionare adalah suatu intrumen pengukur kepuasan kerja yang digunakan untuk
mengukur kepuasan kerja para manajer. Pertanyaan yang diajukan lebih memfokuskan
diri pada permasalahan tertentu dan tantangan yang dihadapi oleh para manajer.
(2)Critical
incidents,
a.
Critical Incidents dikembangakan oleh Frederick Herzberg.
Dia menggunakan teknik ini dalam penelitiannya tentang teori motivasi dua
faktor. Dalam penelitiannya tersebut dia mengajukan pertanyaan kepada para
karyawan tentang faktor-faktor apa yang saja yang membuat mereka puas dan tidak
puas.
(3) Interviews
Untuk mengukur kepuasan kerja dengan
menggunakan wawancara yang dilakukan terhadap para karyawan secara individu.
Dengan metode ini dapat diketahui secara mendalam mengenai bagaimana sikap
karyawan terhadap berbagai aspek pekerjaan.
(4) Action
Tendencies
Sebagai
suatu kecenderungan seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.
Kepuasan kerja karawan dapat dilihat berdasarkan action tendencies.
0 Komentar