SURVEILANS EPIDEMIOLOGI GIZI
Dasar-dasar Epidemiologi
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Palu, 27 Desember 2017
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Upaya perbaikan gizi masyarakat
sebagaimana disebutkan dalam Undang – Undang No 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat,
antara lain melalui perbaikan pola komsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar
gizi, peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi serta kesehatan sesuai dengan
kemajuan ilmu dan teknologi. Status gizi anak balita telah mengalami perbaikan
yang ditandai dengan menurunnya prevalensi gizi kurang dari 24,5% menjadi 18,4%
di tahun 2007 dan tahun 2010 turun menjadi 17,9% walaupun demikian masalah
balita pendek (stunting) masih tinggi yaitu sebesar 36,8% pada tahun
2007 dan 35,6% pada tahun 2010.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) bidang kesehatan ditetapkan salah satu sasaran
pembangunan yang akan dicapai adalah menurunkan prevelansi gizi kurang menjadi
menjadi setinggi – tingginya 15% dan menurunkan prevalensi balita pendek
menjadi setinggi – tingginya 32%. Untuk mencapai RPJMN tersebut, dalam Rencana
Aksi Pembinaan Gizi Masyarakat telah ditetapkan 8 indikator kinerja, yaitu :
a. Balita ditimbang
berat badannya
b. Balita gizi buruk
mendapat perawatan
c. Balita 6-59 bulan
mendapat kapsul vitamin A
d. Bayi usia 0 – 6
bulan mendapat ASI Eksklusif
e. Ibu hamil
mendapat 90 tablet Fe
f. Rumah tangga
mengonsumsi garam beriodium
g. Kabupaten/kota
melaksanakan surveilans gizi
h. Penyediaan stok
cadangan (buffer stock) makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI)
untuk daerah bencana.
Untuk memperoleh
informasi pencapaian kinerja pembinaan gizi masyarakat secara cepat, akurat,
teratur dan berkelanjutan, perlu dilaksanakan surveilans epidemiologi gizi di
seluruh wilayah provinnsi dan kabupaten/kota.
Surveilans epidemiologi gizi adalah suatu
proses pengumpulan, pengolahan dan diseminasi informasi hasil pengolahan data
secara terus menerus dan teratur tentang indikator yang terkait dengan kinerja
pembinaan gizi masyarakat. Pada umumnya prinsip dasar dari surveilans gizi
adalah tersedia data yang akurat dan tepat waktu, ada proses analisis atau
kajian data, tersedianya informasi yang sistematis dan terus menerus, ada
proses penyebarluasan informasi, umpan balik dan pelaporan. Ada tindak lanjut
sebagai respon terhadap perkembangan informasi. Pelaksanaan surveilans gizi akan
memberikan indikasi perubahan pencapaian indikator kegiatan pembinaan gizi
masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Surveilans
Menurut German (2001),
surveilans kesehatan masyarakat (public health surveillance) adalah suatu
kegiatan yang dilakukan secara terus¬ menerus berupa pengumpulan data secara
sistematik, analisis dan interpretasi data mengenai suatu peristiwa yang
terkait dengan kesehatan untuk digunakan dalam tindakan kesehatan masyarakat
dalam upaya mengurangi angka kesakitan dan kematian, dan meningkatkan status
kesehatan.
Menurut WHO (2004),
surveilans merupakan proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi
data secara sistemik dan terus menerus serta penyebaran informasi kepada unit
yang membutuhkan untuk dapat mengambil tindakan. Berdasarkan definisi diatas
dapat diketahui bahwa surveilans adalah suatu kegiatan pengamatan penyakit yang
dilakukan secara terus menerus dan sistematis terhadap kejadian dan distribusi
penyakit serta faktor-faktor yang mempengaruhi nya pada masyarakat sehingga
dapat dilakukan penanggulangan.
Menurut Timmreck (2005), surveilans
epidemiologi adalah pengumpulan, analisis, dan interpretasi secara sistematik
dan berkesinambungan pada data yang berkaitan dengan kesehatan, penyakit, dan
kondisi. Temuan dari kegiatan surveilans epidemiologi digunakan untuk
merencanakan, mengkaji, mengevaluasi, dan menerapkan program pencegahan dan
pengendalian di bidang kesehatan.
Surveilans kesehatan masyarakat adalah proses
pengumpulan data kesehatan yang mencakup tidak saja pengumpulan informasi
secara sistematik, tetapi juga melibatkan analisis, interpretasi, penyebaran,
dan penggunaan informasi kesehatan. Hasil surveilans dan pengumpulan serta
analisis data digunakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
status kesehatan populasi guna merencanakan, menerapkan, mendeskripsikan, dan
mengevaluasi program kesehatan masyarakat untuk mengendalikan dan mencegah
kejadian yang merugikan kesehatan. Dengan demikian, agar data dapat berguna,
data harus akurat, tepat waktu, dan tersedia dalam bentuk yang dapat digunakan.
B.
Pengertian Surveilans Epidemiologi Gizi
Surveilans gizi adalah suatu proses
pengumpulan, pengolahan dan diseminasi informasi hasil pengolahan data secara
terus menerus dan teratur tentang indikator yang terkait dengan kinerja
pembinaan gizi masyarakat. Pada umumnya prinsip dasar dari surveilans gizi
adalah tersedia data yang akurat dan tepat waktu, ada proses analisis atau
kajian data, tersedianya informasi yang sistematis dan terus menerus, ada
proses penyebarluasan informasi, umpan balik dan pelaporan. Ada tindak lanjut
sebagai respon terhadap perkembangan informasi.
Kegiatan surveilans gizi meliputi kegiatan pengumpulan
dan pengolahan data, penyajian serta diseminasi informasi bagi pemangku
kepentingan. Informasi dan surveilans gizi dimanfaatkan oleh para pemangku
kepentingan untuk melakukan tindakan segera maupun untuk perencanaan program
jangka pendek, menengah maupun jangka panjang serta untuk perumusan kebijakan.
C.
Dasar Hukum Surveilans Epidemiologi Gizi
1.
UU No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan.
2.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014
tentang penyelenggaraan surveilans kesehatan dengan rahmat tuhan Yang Maha Esa
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
3.
Kepmenkes RI No. 145/Menkes/SK/I/2007 Tentang Pedoman
Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan.
4.
Permenkes No. 741/Menkes/PER/VIII/2008 Tentang SPM Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota.
5.
Permendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian
Layanan Sosial Dasar di Posyandu.
Menimbang :
a.
bahwa dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelolaan data dan
informasi kesehatan, diperlukan sistem Surveilans Kesehatan secara nasional
agar tersedia data dan informasi secara teratur, berkesinambungan, serta valid
sebagai bagian dari proses pengambilan keputusan dalam upaya kesehatan, baik
lokal maupun nasional, serta memberikan kontribusi terhadap komitmen global
b.
bahwa Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1116/Menkes/SK/VIII/2003
tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem Surveilans Epidemiologi Kesehatan perlu
disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan hukum
D.
Ruang lingkup
surveilans gizi
Sebagai suatu sistem :
a. Komponen informasi,
informasi tidak akan ada gunanya bila tidak digunakan sebagai bahan
pertimbangan/tindakan
b. Komponen tindakan,
tindakan harus selalu berdasarkan informasi yang ada harus tepat waktu
berdasarkan kebutuhan para pengambil keputusan
E.
Manfaat Surveilans Gizi
a. Monotoring program
gizi: perencanaan program,prediksi masa depan
b. Manajemen dan evaluasi
program: mencari/mengobservasi
indikator² masalah gizi baru dalam program yang sedang brejalan
c. Timely warning and
intervention system,
sistem Isyatat
Dizi dan intervensi: suatu sistem yang ditujukan
untuk mencegah malnutrisi dengan cara melihat ketersediaan makanan yang
dikonsumsi
F.
Tujuan Surveilans Gizi
a. Menentukan status gizi
penduduk dan pend yang mempunyai resiko tanda,luas dan pasang surutnya kejadian
b. Menyediakan informasi
yang dpt digunakan untuk analisa sebab dan faktor terkait
c. Menyediakan informasi
bagi pemerintah untuk menentukan prioritas.
d. Memberikan peramalan
tentang perkembangan masalah gizi berdasarkan trend yang ada
e. Melakukan pemantauan
program pangan dan gizi serta menilai efektifitasnya
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Adapun kesimpulan
dari makalah ini, yaitu :
1. Surveilans gizi adalah suatu proses
pengumpulan, pengolahan dan diseminasi informasi hasil pengolahan data secara
terus menerus dan teratur tentang indikator yang terkait dengan kinerja
pembinaan gizi masyarakat.
2. Manfaat dari surveilans gizi, yaitu :
a. Monotoring program
gizi: perencanaan program,prediksi masa depan
b. Manajemen dan evaluasi
program: mencari/mengobservasi
indikator² masalah gizi baru dalam program yang sedang brejalan
c. Timely warning and
intervention system,
sistem Isyatat
Dizi dan intervensi: suatu sistem yang
ditujukan untuk mencegah malnutrisi dengan cara melihat ketersediaan makanan
yang dikonsumsi
3. Tujuan dari surveilans gizi, yaitu :
a. Menentukan status gizi
penduduk dan pend yang mempunyai resiko tanda,luas dan pasang surutnya kejadian
b. Menyediakan informasi
yang dpt digunakan untuk analisa sebab dan faktor terkait
c. Menyediakan informasi
bagi pemerintah untuk menentukan prioritas.
d. Memberikan peramalan
tentang perkembangan masalah gizi berdasarkan trend yang ada
e. Melakukan pemantauan
program pangan dan gizi serta menilai efektifitasnya.
B.
Saran
Adapun saran dari makalah ini yaitu sebaiknya
surveilans gizi masyarakat terus dilakasanakan, agar gizi dari para masyarakat
bisa diketahui dan dikontrol.
DAFTAR PUSTAKA
Http://Makikamavescaren.Blogspot.Co.Id/2016/11/Normal-0-False-False-False-In-X-None-X.Html
http://makikamavescaren.blogspot.co.id/2016/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
https://karangasemsurveillance.wordpress.com/2015/04/25/definisi-dan-pengertian-surveilans-kesehatan-masyarakat/
Ir. Doddy Izwardy, MA, 2016, Buku Saku Pemantauan Status Gizi Dan
Indikator Kinerja Gizi Tahun 2015, Direktorat Gizi
Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat,, Kementerian Kesehatan
Ri, Jakarta.
http://www.dinkesprovkepri.org/beranda/2-berita/150-surveilans-gizi-untuk-gizi-masyarakat
0 Komentar