Pemeriksaan
Antenatal Care
A.
Definisi
Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan
kehamilan yang diberikan oleh bidan atau dokter kepada ibu selama masa
kehamilan untuk mengoptimalisasikan kesehatan mental dan fisik ibu hamil,
sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.
Pemeriksaan antenatal adalah pemeriksaan
kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala,
yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Pedoman
Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan Dasar, 2004). Pengawasan antenatal
adalah pengawasan sebelum persalinan terutama untuk ditujukan pada pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim.
Pelayanan atau asuhan merupakan cara untuk
memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil dan mendeteksi ibu dengan kehamilan
normal.
Salah satu fungsi terpenting dari perawatan
antenatal adalah untuk memberikan saran dan informasi pada seorang wanita
mengenai tempat kelahiran yang tepat sesuai dengan kondisi dan status
kesehatannya. Perawatan antenatal juga merupakan suatu kesempatan untuk
menginformasikan kepada para wanita mengenai tanda – tanda bahaya dan gejala
yang memerlukan bantuan segera dari petugas kesehatan.
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah
kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa
dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan/asuhan antenatal. Pada setiap
kunjungan antenatal (ANC), petugas mengumpulkan dan menganalisis data mengenai
kondisi ibu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosis
kehamilan intrauterine, serta ada tidaknya masalah atau komplikasi.
Kunjungan ibu hamil atay ANC adalah pertemuan
antara bidan dengan ibu hamil dengan kegiatan mempetukarkan informasi ibu dan
bidan. Serta observasi selain pemeriksaan fisik, pemeriksaan umum dan kontak
sosil untuk mengkaji kesehatan dan kesejahteraan umumnya.
Pemeriksaan kehamilan (ANC) merupakan
pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak
dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum
sehat dan normal, tidak hanya fisik tetapi juga mental.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyiapkan
seoptimal mungkin fisik, mental ibu dan janin selama kehamilan, persalinan dan
nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat (Mochtar, 1998 : 47).
2. Tujuan Khusus
a. Mengenali dan
menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan
dan nifas.
b.
Mengenali dan
mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin.
c. Menurunkan angka
morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.
d. Memberikan
nasehat tentang cara hidup sehari-hari dan Keluarga Berencana, kehamilan
persalinan, nifas dan laktasi (Mochtar, 1998 : 48).
C.
Jenis Pelayanan Antenatal Care
Menurut Depkes RI (2007), pelayanan antenatal antara lain:
1.
Identifikasi
ibu hamil yaitu bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan motivasi ibu, suami
dan anggota keluarga agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya sejak
dini secara teratur.
2.
Pemantauan
dan pelayanan antenatal yaitu bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan
antenatal. Beberapa pelayanan tersebut antara lain seperti anamnesis dan
pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan
berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risiko tinggi atau
kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, penyakit menular seksual
(PMS) dan infeksi human immune deficiency virus/aquired immune deficiency syndrome (HIV/AIDS),
memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas
terkait lainnya yang diberikan oleh Puskesmas. Bidan harus mencatat data yang
tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan, bidan harus mampu
mengambil tindakan yang diperlukan dan melakukan rujukan.
3.
Palpasi
abdominal yaitu bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan
melakukan palpasi untuk memperkirakan usia kehamilan, bila umur kehamilan
bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah, masuknya kepala janin ke dalam
rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan tepat waktu.
4.
Pengelolaan
anemia pada kehamilan yaitu bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan,
penanganan atau rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
5.
Pengelolaan
dini hipertensi pada kehamilan yaitu bidan menemukan secara dini setiap
kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda serta gej ala
preeklamsi serta mengambil tindakan yang tepat untuk merujuk.
6.
Persiapan
persalinan yaitu bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami
serta keluarganya pada trimester III, untuk memastikan bahwa persiapan
persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang menyenangkan akan
direncanakan dengan baik, di samping persiapan transportasi dan biaya untuk
merujuk bila terjadi keadaan gawat darurat.
Sementara dalam praktiknya terdapat standar minimal yang harus terpenuhi.
Standard tersebut dikenal dengan istilah “7T” pelayanan antenatal antara lain :
1.
Timbang
berat badan.
2.
Mengujur
tekanan darahnya.
3.
Mengukur
tinggi fudusnya.
4.
Pemberian
imunisasi TT (Tetanus Toxoid) lengkap.
5.
Pemberian
tablet zat besi (Fe) minimal 90 tablet selama kehamilannya.
6.
Tes
terhadap penyakit menular seksual.
7.
Temu
wicara dalam rangka persiapan rujukan.
0 Komentar